Apa itu Buyer Persona dan Mengapa ini Penting Untuk Bisnis?
Buyer Persona menggambarkan siapa pelanggan ideal , tantangan atau masalah apa yang dihadapi, dan bagaimana mereka (pelanggan) mengambil keputusan
Jika kamu sedang mendalami tentang pemasaran khususnya pemasaran digital dalam beberapa tahun terakhir, kamu mungkin sering mendengar istilah "Buyer Persona". Istilah tersebut mungkin sudah kalian pahami dan mengerti.
Tapi, bukan itu masalahnya.
Jika kamu datang ke artikel ini setelah mengetikkan keyword "Buyer Persona Adalah?" dan kamu berharap untuk memahami istilah tersebut, kamu telah datang ke tempat yang tepat.
Pertama, mari kita pahami dulu definisinya.
Apa itu Buyer Persona?
Istilah Buyer Persona atau dalam bahasa Indonesia Persona Pembeli adalah profil berbasis penelitian yang menggambarkan target konsumen. Buyer Persona menggambarkan siapa pelanggan ideal , seperti apa hari-hari yang mereka jalani, tantangan atau masalah apa yang mereka hadapi, dan bagaimana mereka mengambil keputusan.
Memiliki lebih dari satu Buyer Persona untuk sebuah bisnis adalah hal yang umum - misalnya, jika target dari produk kamu perlu mendapatkan persetujuan dari orang terdekatnya sebelum melakukan pembelian, setiap individu yang terlibat dalam keputusan tersebut adalah persona yang terpisah. Mereka akan memiliki kriteria yang berbeda untuk mengevaluasi produk dan kamu memerlukan strategi yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Buyer Persona terkadang disebut persona pelanggan atau prodil pemasaran, tetapi istilah apapun yang digunakan memiliki tujuan yang sama. Buyer Persona membantu bisnis lebih memahami dan berempati dengan pelanggan mereka sehingga produk dari bisnis kamu dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memperoleh dan melayani kebutuhan dari pelanggan.
Mengapa Buyer Persona itu Penting?
Buyer Persona membantu memastikan semua aktivitas yang terlibat untuk memperoleh dan melayani pelanggan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli yang ditargetkan.
Itu mungkin terdengar sederhana dan easy to do, tetapi tidak sesederhana kedengarannya.
Jika diperhatikan dari cara dari bisnis/perusahaan mempresentasikan bisnis mereka,kamu akan mulai memperhatikan bahwa banyak dari mereka memulai dengan berbicara tentang apa yang mereka lakukan – bukan, apa yang dibutuhkan pelanggan.
Cara ini bertentangan dengan cara pelanggan membuat keputusan.
Saat memilih produk atau layanan, pelanggan secara alami tertarik pada bisnis yang mereka kenal dan percayai. Dan, cara terbaik untuk membangun kepercayaan adalah dengan menunjukkan pengertian dan kepedulian yang tulus terhadap pelanggan.
Mendapatkan kepercayaan untuk bisnis membutuhkan perubahan yang halus, dan yang terpenting, dalam cara bisnismu mempresentasikannya.
Pertama, tunjukkan kepada pelanggan yang potensial bahwa kamu dapat mengatasi “‘Pain Point” atau kebutuhan mereka - baru setelah itu, mereka akan mulai terbuka untuk mengeksplorasi apa yang kamu tawarkan.
Menciptakan Buyer Persona, dan terus menggunakannya sebagai acuan bisnis, dapat membantu kamu tetap fokus pada kebutuhan pelanggan.
Bagaimana Buyer Persona Digunakan?
Proses membangun Buyer Persona akan sangat membantu bisnis.
Untuk membuat persona, pertama-tama kamu harus bertanya pada bisnismu mengenai pelanggan ideal kamu, dan latihan ini saja akan membantu kamu memperhatikan hal-hal yang belum kurang perhatikan sebelumnya.
Lalu kemudian dapat membandingkan jawaban kamu dengan jawaban rekan bisnis - ini akan menggali ketidakkonsistenan dalam perspektif kamu dan mendorong diskusi untuk menyelesaikannya.
Jadi, salah satu manfaat langsung dari Buyer Persona adalah membantu bisnismu mendapatkan wawasan pelanggan dan penyelarasan berbagai departemen yang terlibat. Ini akan memastikan bahwa pemasaran, penjualan, pengembangan produk, dan dukungan pelanggan semuanya memiliki cara yang sama tentang pelanggan ideal kamu.
kemudian Buyer Persona dapat digunakan untuk memandu arah dari bisnis. Misalnya:
Tim Product Development dapat menggunakan Buyer Persona saat membangun roadmap sebuah produk. Persona akan membantu mengidentifikasi dan memprioritaskan perubahan dalam penawaran berdasarkan apa yang paling dibutuhkan pelanggan kamu.
Marketing Team dapat menggunakan Buyer Persona untuk membangun strategi yang efektif. Saat membuat strategi pemasaran konten, misalnya, persona sangat penting. Mereka membantu memfokuskan upaya penelitian kata kunci dan digunakan sebagai referensi saat membuat salinan. Mereka juga dapat membantu dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan kegiatan promosi.
Buyer Persona juga dapat membantu Sales Team (tim penjualan) kamu membangun hubungan baik dengan pelanggan potensial. Dengan memahami apa yang sedang dihadapi prospek dan bersiap untuk mengatasi masalah mereka, tim penjualan kamu akan jauh lebih efektif.
Dan, terakhir, tim Customer Support bisa menggunakan persona untuk melayani pelanggan kamu dengan lebih baik. Setelah memahami masalah yang dihadapi pelanggan, tim CS kamu akan dapat menunjukkan lebih banyak empati. Sedikit kasih sayang bisa sangat membantu ketika berhadapan dengan pelanggan yang marah.
Haruskah Bisnis yang kecil (UMKM) Bersusah payah Membangun Persona?
Sangat mudah untuk melihat mengapa Buyer Persona penting untuk bisnis berskala besar dengan banyak karyawan - tetapi jika kamu seorang solopreneur, atau bisnis yang sangat kecil, kamu mungkin masih bertanya-tanya mengapa kamu harus bersusah payah. Lagi pula, kamu tahu siapa pelanggan kamu – bukankah ini cuma akan buang-buang waktu?
Jawabanya tidak, tidak akan membuang waktumu, justru kamu akan banyak terbantu dengan memahami persona calon pembeli.
Misalnya, kamu adalah seorang Wedding Photographer yang memiliki situs web dan blog tempat kamu berbagi portfolio dan jasa foto yang kamu tawarkan. Buyer Persona akan membantu mempersempit fokus kamu untuk menargetkan blog kamu secara spesifik kepada orang yang sekiranya membutuhkan jasa Wedding Photographer.
Mungkin kamu akan menemukan bahwa mayoritas pelanggan kamu adalah pasangan muda rentang umur 25-30-an. Anggap ini adalah pasar yang ingin terus kamu layani, sekarang kamu dapat menyesuaikan konten situs web dan blog kamu untuk menargetkan mereka. Ini akan memudahkan untuk menulis artikel untuk situs web kamu dan untuk memilih topik blog yang akan beresonansi di antara audiens target kamu.